Educare adalah sebuah program untuk menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri manusia. Program ini memastikan setiap peserta mampu menerjemahkan nilai-nilai kemanusiaan yang inheren pada dirinya, untuk menjadi habitus dan tindakan nyata dalam praktik hidup kesehariannya. Nilai-nilai kemanusiaan itu antara lain: kasih sayang, kejujuran, kebajikan, kedamaian, tanpa kekerasan dan semakin menguatkan nilai-nilai kearifan lokal dalam konteks budayanya.

Program Educare
Esensi pendidikan adalah spiritualitas. Bagaimana membangkitkan sistem pendidikan spiritual dalam era modern? Ini sangat menarik dan merupakan tanggung jawab semua pihak, demi pengembangan kualitas sumber daya manusia setinggi-tingginya. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasarkan undang-undang ini terlihat jelas bahwa pendidikan merupakan suatu tugas berat. Sudah selayaknya kita selalu berusaha menemukan inovasi pendidikan untuk mencapai harapan UU tersebut. Hasil akhir pendidikan adalah karakter. Pendidikan hendaknya tidak semata-mata memusatkan perhatian pada pencapaian akademik setinggi mungkin, namun juga adalah sebuah upaya untuk membawa keluar nilai-nilai spiritualitas atau nilai-nilai kemanusiaan atau nilai-nilai Ketuhanan yang hakiki terdapat di dalam diri siswa ataupun mahasiswa. Sebuah sistem pendidikan ataupun pemberdayaan spiritual yang membawa keluar potensi sifat ketuhanan di dalam diri manusia, menuju emansipasi intelektual dan spiritual adalah program educare.
Educare adalah pendidikan spiritual yang sangat diperlukan di zaman postmodern ini. Di balik gencarnya kemajuan teknologi, utamanya teknologi informasi, telah membawa perubahan yang cepat hingga dunia ini terasa sangat sempit dan bahkan bisa dilipat (dalam siberspace). Arus informasi yang tidak tersaring menimbulkan efek negatif pada manusia modern khususnya kalangan generasi muda. Program Educare (pendidikan spiritual) memiliki potensi yang tinggi dalam membangkitkan kekuatan adikodrati (dalam hal ini kekuatan pertimbangan yang baik (wiweka) filter, kendali diri) nilai-nilai kemanusiaan yang sebenarnya dimiliki secara alami dalam diri manusia. Potensi Educare ini, sangat potensial jika dapat diasimilasikan dengan pendidikan formal akademis.
Ada pandangan bahwa terdapat dua aspek dalam pendidikan yaitu pendidikan yang melihat keluar diri dan satu lagi pendidikan yang melihat ke dalam dan menggali nilai-nilai kemanusiaan yang inheren merupakan adikodrati seperti halnya manusia lahir secara alamiah memiliki struktur tubuh fisiknya. Hal ini diungkapkan dengan tegas oleh Narayana (2000 dalam SSSEHV Global Compedium, 2018:44) mengungkapkan “Education has two aspects; the first is related to external and worldly education, which is nothing but acquiring bookish knowledge. In modern world, we find many well versed and highly qualified in this aspect. The second aspect known as educare is related to human values”. The word educare means to bring out that is within. Kurang lebih jika diterjemahkan menjadi “pendidikan (education) memiliki dua aspek yaitu yang pertama terkait dengan eksternal dan pendidikan duniawi, yang hanya berkaitan dengan pengetahuan bersifat tekstual (buku). Di dunia modern kita banyak menemukan orang pintar dan hebat dalam hal pendidikan seperti ini. Aspek yang kedua adalah dikenal dengan Educare yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan. Kata educare mengandung makna membawa keluar apa yang ada di dalam”. Beliau melanjutkan dengan wacana: “Human Values are latent in every human being; one cannot acquire them from outside. They have to be elicited from within. Educare means to bring out human values. ‘To bring out’ means to translate them into action” Jika diterjemahkan bebas menjadi “ Nilai kemanusiaan adalah sifat yang dibawa sejak lahir; seseorang tidak akan dapat mendapatkannya dari luar diri. Semua nilai tersebut ditimbulkan dari dalam diri. Educare berarti membawa keluar nilai kemanusiaan. ‘Membawa keluar’ berarti menerjemahkan nilai tersebut dalam tindakan”
Pendidikan menjadi dikotomi dalam hal ini yaitu pendidikan duniawi dan pendidikan spiritual (education dan educare). Education lebih memusatkan perjuangan untuk mendapatkan pelajaran di luar diri dan berorientasi pada informasi. Sementara Educare merupakan pelajaran yang mengarah ke dalam dan berorientasi pada transformasi atau perubahan. Educare adalah proses transformasi dengan prinsip 5 D yaitu (1) Devotion (Bhakti)- hanya menginginkan kasih Tuhan (2) Discipline (Disiplin) – pembentukan kebiasaan (3) Duty (kewajiban) – “duty is God, work is worship” (4) Discrimination kemampaun bijaksana memilah atau menganalisis)– saringan untuk informasi yg masuk – pembatasan keinginan (5) Determination (keteguhan hati)- pengendalian indra.
Nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal menjadi content kurikulum handalan dalam educare yang dikemas dalam pendidikan nilai-nilai kemausiaan dengan lesson plan dalam metode bercerita, bernyayi, aktivitas kelompok, meditasi/duduk hening, afirmasi nilai adiluhung, melukis, permainan, dan bahkan bermain musik spiritual. Educare adalah proses menemukan jatidiri dengan menggali sedalam mungkin ke dalam spirit/Jiwa/ Soul/Atma atau apapun namanya. Esensi educare adalah menyadari sifat Ketuhan di dalam diri, dan mengejewantahkannya dalam tindakan nyata. Baca lebih lanjut terkait educare: klik di sini.

2 thoughts on “PENTINGNYA PROGRAM EDUCARE BAGI ANAK-ANAK DAN REMAJA”